Minggu, Januari 14, 2007

Sehari di Jakarta

Perjalanan hidup tiap manusia memang sudah menjadi kehendakNya, kita tidak berhak untuk mengetahui rahasia Ilahiah pada esok hari, minggu depan, bulan depan atau tahun depan, kita hanya diwajibkan untuk berusaha dan berikhtiar dalam konsep sederhana adalah Allah-Ikhtiar-Allah dengan tafsir sederhana Kita berdoa memohon yang terbaik - Kemudian kita berusaha sekuat tenaga - Akhirnya keputusan terakhir ada di tangan Allah (apapun yang menjadi ketentuannya adalah yang terbaik bagi kita) singkat kata apapun yang menjadi 'pepesthen' kita harus ridho menerimanya.
Adikku salah satu contohnya, dulu... Masya Allah, seorang preman, sekolah nggak lulus, terlibat tindak pidana kriminal hingga masuk sel (bahkan aku ingat betul ketika harus menyogok kapolsek agar dia keluar dari sel). Kini, dia menjadi seorang Polisi yang baik, masuk dalam jajaran pasukan elit polisi di Kelapa dua, punya keluarga dan tinggal di asrama yang representatif, berbeda 180 derajat dengan 10 tahun yang lalu.

Jum'at kemaren 12/01/07 aku berangkat ke Jakarta dengan kereta api senja utama jam 18.30 via stasiun tugu karena hari Kamis sebelumnya dapat sms dari panitia rekruitmen staf KPK untuk melakukan test TPA + Bahasa Inggris di Lembaga Administrasi Negara Jakarta. Sampe stasiun Jatinegara Jam 4 pagi trus dijemput Adikku pake sedan langsung ke Asramanya trus sholat subuh disana. Berangkat le LAN jam 7.10 dengan harapan nggak terlambat karena test mulai jam 8 pagi, ternyata lokasi LAN memang sulit dicari akhirnya sampai di lokasi test jam 8.30, udah mulai pada nulis identitas btw nggak masalah lah.
Selesai test jam 13.00 trus balik lagi ke asrama, makan siang tepat jam 16.00 aku balik ke Jogja -tiket di belikan adik- pake bus Mulya Indah

Tidak ada komentar:

Ayah, Anak dan Keledainya

Mungkin legenda tentang Ayah, Anak dan Keledainya sudah sering kita dengar dan kita baca dari banyak media, tidaklah buruk jika saya s...